PALPEBRA (kelopak mata) terdiri :
Bulu mata
Kelenjar kelopak mata
- Seis pada pangkal rambut (kelenjar minyak)
- Moll kelenjar keringat (Sudorifera)
- Meibom pada tarsus kelenjar minyak
M. Orbikularis Okuli melingkar pada superior dan inferior dibawah kulit kelopak
M. Levator palpebra
Intervensi :
Berikan kompres hangat
Bila bengkak bertambah obs sell. Orbita
Anjurkan u/ tdk memencet dengan tangan
Kolaborasi pemeilihan obat:topikal(gentamisin), Sistemik ( ampisilin).
Bila sering kambuh cek GD
Abses tdk hilang persiapkan insisi
Intervensi Kep pada hordeolum & Kalasion :
Pada insisi
Jelaskan operasi dgn lokal anestesi
Buka bebat mata setelah 6 – 8 jam kompres air hangat
Bila nyeri beri analgetika
Ajarkan cara membuka menutup tutup mata dan pemberian zalf mata
Jelaskan mungkin mata tampak memar untuk beberapa hari dan dapapt memakai kaca mata sampai memar hilang
KONJUNGTIVITIS
Inflamasi konjungtiva oleh virus, bacteri, klamidia, alergi, sengatan matahari.
Keluhan dan Tanda :
Kemerahan pada konjungtiva
Oedema
Gatal
Keluar sekret
Intervensi :
Bersihkan kelopak dan bola mata
Beri kompres hangat
Antibiotika tetes, steroid (u/ alergi), kontraindikasi pada herpes simpleks.
Mata tidak boleh dibebat
KONJUNGTIVITIS GONOROIKA
Mrpk radang konjungtiva akut dan hebat diserta sekret purulen
Penyebab : neiseria gonoroika diplokokus sifat aerobic gram negatif
Neonatus infeksi saat ada di jln lahir
Dewasa o/k penyakit kelamin
Gambaran klinis :
Inkubasi 1 – 5 hari
Tiga stadium mulai, infiltratif – supuratif – penyembuhan
Diagnosa pasti dgn sediaan hapusan sekret
Penatalaksanaan :
Sekret dibersihkan dgn kapas basah tiap ¼ jam
Salp Penisillin G 10.000 – 20.000 u/ml tiap menit – 30 menit
Disusul salp Penisillin tiap jam selama 30 hari
Pengobatan dihentikan bila pemeriksaan hapusan 3X berturut2 hasil negatif.
KORNEA
Sifat jernih, transparan avaskuler dgn diameter + 12 mm.
Tersususn 5 lapis :
Epithelium → dpt beregenerasi bila erosi, syaraf trigeminus
Membran Bowman’s → non regenerasi, barrier protektif
Stroma → jar. Colagen, 90% tebal kornea.
Membran decemens
Endothelium → bergenerasi
KERATITIS
→ Inflamasi pada kornea o/k virus, bakteri, herpes zoster, alergi.
→ Keluhan nyeri pd mata sangat hebat, fotopobia, mata berair, disertai visus menurun.
Pathofisiologis :
Tjd krn ketidakseimbangan antara kekuatan penyerangan MO patogen dan mekanisme pertahanan kornea itu sendiri.
Mekanisme pertahanan, ada 2 :
Secara anatomi – fisiologi
Imunologi – Antibodi
Mekanisme Pertahanan Secara anatomi – fisiologi :
Glikokalik → mrpk bag dr sel membran.
Lap. mukus dr sel gobelt konjungtiva
Epitel korne yg intak
Lisosim dlm air mata
Mekanisme Pertahanan imunologi – antibodi
Bila ada kuman masuk, akan tertahan di epitel kornea atau stroma kornea.
Kuman yang dapat lolos dari epitel kormea :
Neiseria gonorrhoeae
Listeria
Corine bacterium dipteria
KERATITIS DAPAT TJD ULKUS KORNEA :
Kornea rusak (epitelium) memudahkan masuknya bakteri, virus atau jamur
Gejala yg nampak : peningkatan air mata, fotopobia, iritasi okuler dan nyeri.
Pencegahan :
Pakai kaca mata di tempat berdebu atau para pekerja las.
Penggunaan obat steroid dibatasi.
Keratitis dpt dikurangi dgn pembersihan mata bag penderita yg beresiko.
KOLABORASI MANAJEMEN
PENGKAJIAN :
Data Demografi
Masalah kesh scr umum :
Gx yng nampak : nyeri dan penurunan visus
7 gx yg digunakan sbg petunjuk tjdnya ulkus :
Lokasi nyeri :
Nyeri pd mata → ada abrasi kornea, ulkus
Nyeri pd alis mata → herpes zoster opthalmikum.
2. Kuantitas : dpt diukur dgn skala 1 – 10.
3. Kualitas : herpes zoster nyeri seperti terbakar, Ulkus kornea terasa seperti benda asing.
4. Waktu : tjd penurunan visus bbrp jam setelah kejadian disebabkan mungkin oleh pseudomonas. Bila penurunan visus kejadiannya lebih lama o/k keratokonus.
5. Latar Belakang : Biasa ditemukan di daerah tropis, atau sanitasi kurang/buruk.
6. Faktor yg bisa mengurangi perlu pertimbangan penggunaan kontak lensa.
7. Manifestasi gabungan pada ulkus kornea dijumpai mukopurulen drainase.
Riwayat Penglihatan : pernahy menjalani pembedahan, perlukaan, pemberian obat2 mat jangka lama.
Riwayat Pengobatan : obay yg dipakai.
Manifestasi Klinik :
- Mengeluh : bila melihat terasa ada kotoran yg menutupi, berkabut seperti melihat kristal. Perlu dilakukan pemeriksaan visus.
- Fotofobia
- Sekresi dr mata
- Hipopion
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
DK Umum :
Perub sensori/ persepsi visual b/d b’kurangnya transparansi kornea.
Resiko tjd perlukaan b/d aktual/ resiko kehilangan penglihatan
Nyeri b/d iritasi tepi saraf kornea.
Dx Tambahan :
Ansietas b/d potensial/aktual kelemahan pandangan
Antisipasi thd kesedihan b/d aktual/resiko kehilangan penglihatan.
G3 body image b/d perub struktur/bentuk kornea.
Isolasi sos b/d ketakutan pd keadaan dlm lingkungan keluarga.
Ketidakberdayaan b/d trauma akan kehilangan indra penglihatan pd gaya hidup.
G3 pola tidur b/d ketdkmampuan utk b’istirahat krn jadwal berkala u/ p’berian tetes mata.
RENCANA DAN TINDAKAN KEPERAWATAN :
DK : Perub sensori /persepsi visual b/d berkurangnya transparansi kornea.
Tujuan :
Kx mampu menyesuaikan diri dgn keadaan penglihatannya
M’demonstrasikan scr maksimal kemampuan dlm m’gunakan penglihatan.
Intervensi :
Penanganan non bedah
Perawatan dititikberatkan pd pengurangan gx yg nampak atau gx yg ada
Maaf Bapak/Ibu Diagnosa Resiko Infeksi Ga Masuk Yaa ...???
BalasHapus