Sabtu, 10 Juli 2010

Reaksi Transfusi

REAKSI TRANSFUSI
dr. Eni Kusumawati


DEFINISI
Suatu reaksi yang dapat terjadi setelah pemberian darah, komponen – komponen darah, atau berbagai cairan secara intravena

Reaksi yang terjadi dapat berupa : reaksi pirogen, reaksi alergi, reaksi hemolitik, atau transmisi penyakit-penyakit infeksi

1. REAKSI PIROGEN
Ditandai dengan pasien kedinginan, diikuti demam biasanya dalam 1 jam setelah transfusi/infus
Biasanya menggigil akan menghilang seteleah 15-30 menit
Sedangkan demam akan menetap sampai beberapa jam
Penatalaksanaan
Pasien harus diselimuti
Berikan air hangat (minum)
Reaksi pirogen biasanya tidak berbahaya

2. REAKSI ALERGI
Merupakan reaksi hipersensitivitas dari pasien terhadap komponen yang tidak diketahui dari darah donor
Reaksi ini sering terjadi dan dihubungkan dengan kemungkinan transmisi antibodi dari donor
Manifestasi Klinis
Biasanya tidak begitu hebat
Urtikaria
Edema
Pusing kepala
Sesak & mengi (kadang2)
Jarang sekali terjadi renjatan anafilaktik
Penatalaksanaan
Transfusi segera dihentikan
Berikan epineprin 1:1.000 sebanyak 0,5-1 ml subkutan
Berikan antihistamin, misalnya difehidramin 50 mg im
Preparat kortikosteroid parenteral

3. REAKSI HEMOLITIK
Dapat disebabkan oleh inkompatibilitas golongan darah, plasma atau serum dan pemberian cairan nonisotonik
Manifestasi Klinis
Berat atau ringannya reaksi hemolisis tergantungdari derajat inkompatibilitas, banyaknya darah yang diberikan dan fungsi dari hepar, ginjal, serta jantung
Gejala akan timbul segera setelah dimulai transfusi
Manifestasi Klinis
Rasa tidak enak dan gelisah
Kesukaran dalam bernafas
Rasa sakit pada leher dan prekordial
Muka menjadi merah (flushing)
Sesak nafas
Tekanan darah menurun
Mual dan muntah

Fase akut ini terjadi dalam 1 jam pertama.
Kematian dapat terjadi pada hari ke-5 samapai ke-14
Pemeriksaan Penunjang
Kadar bilirubin meningkat
Ikterus
Hemoglobulinuria
Oliguria
Dan retensi nitrogen yang akan menimbulkan uremia
Penatalaksanaan
Hentikan transfusi
Berikan diuretik untuk mencegah nekrosis tubular akut
Manitol 10% 10-15 menit diberikan sebanyak 1.000 ml
Jika terdapat anuria, kemungkinan besar terjadi gagal ginjal
Pengobatan dilakukan terhadap gagal ginjal akut (Penting!  keseimbangan elektrolit & cairan)
Lakukan pemeriksaan ulang darah donor dan resipien

4. TRANSMISI PENYAKIT INFEKSI
Penyakit-penyakit yang dapat ditularkan melalui transfusi antara lain:
Hepatitis
Malaria
Sifilis
HIV/AIDS
Setiap calon donr harus ditanyakan dahulu apakah pasien pernah menderita penyakit tersebut dan apakah pasien baru saja datang dari daerah endemis

Senin, 05 Juli 2010

Anemia Defisiensi Asam Folat

ANEMIA DEFISIENSI ASAM FOLAT
dr. Eni Kusumawati

Asam folat terutama terdapa di daging, susu dan daun-daun hijau
Biasanya berhubungan dengan malnutrisi
Penurunan absorbsi asam folat jarang terjadi karena absorbsi terjadi di seluruh saluran cerna
Berhubungan dengan sirosis hepatis karena terdapat penurunan cadangan asam folat

MANIFESTASI KLINIS
Gejala dan tanda anemia defisiensi asam folat sama dengan anemia defisiensi vitamin B12  anemia megaloblastik
Perubahan mukosa, gejala-gejala neurologis (gangguan kepribadian, hilangnya daya ingat, dll)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gambaran darah seperti anemia pernisiosa
Asam folat < 150 ng/ml

PENATALAKSANAAN
Suplemen asam folat 1 mg perhari