Cara Menangani dan mengobati orang yang tergigit ular berbisa
ANGGAP SEMUA GIGITAN ULAR ITU BERBISA. A. GEJALA & TANDA:
- KHAS PADA BEKAS GIGITAN.
- (DUA LUKA TUSUK PADA JARAK TERTENTU, KADANG ADA BEKAS LUKA GIGITAN GIGI BAWAH YANG > DANGKAL).
- BENGKAK & PERDARAHAN.
- NYERI HEBAT LOKAL.
- MUAL, MUNTAH, MENCRET, SAKIT KEPALA, PENGLIHATAN KABUR,
- SUKAR BERNAFAS (depresi nafas), SAKIT DADA & PERUT, PINGSAN.
- TANDA KELEMAHAN, PUSING, NADI CEPAT TIDAK TERATUR.
- TANDA KERACUNAN --> BENGKAK & WARNA BEKAS GIGITAN BERUBAH.
TANDA-TANDA BISA MUNCUL KEMBALI 3 HARI PASCA GIGITAN.
Derajat Keracunan Ular :
0 : Tdk tdp keracunan, nyeri lokal minimal
1 : Keracunan minimal, nyeri lokal, Gx sistemik tdk ada
: Keracunan sedang, Gx sistemik ada : mual, neurotik, parestesia,
pembesaran KGB regional
: Keracunan hebat, Gx sistemik : Hipertensi, Ptechiae, ekimosis &
syok
4 : Keracunan sangat berat, gagal ginjal & koma
B. TINDAKAN:
Prinsip tindakan : Cegah pnyebaran bisa, netralkan bisa ,
Obati Kx
2. CEGAH PENYEBARAN BISA;
*. IKAT KUAT 2-4 INCH DIATAS GIGITAN
Lebar ikatan : ¾ - 1,5 inch
*. ANGGOTA GERAK TERGIGIT ->ISTIRAHATKAN
*. DAERAH TERGIGIT -> DILETAKKAN LEBIH RENDAH DARI TUBUH.
*. KOMPRES ES LOKAL.
3. RAWAT LUKA :
- HINDARI KONTAK LUKA DG YODIUM, ZAT ASAM,
- KELUARKAN RACUN SEGERA -> Hisap/ Suction Cup /
Incisi
3. Tx : SABU
Pasang infus RL beri SABU IV tetesan cepat
Drj 0-1 : tdk perlu SABU
Drj 2 : 20 cc
Drj 3-4 : 40-100 cc
Bila ada tanda laryngospasme, urticaria, Bronchospasme, hypotensi : adrenalin 0,5 mg & Hydrocortison 100 mg IV
4. SUPPORTIF :
- Awasi CVS , resp. & st. neurologis dg ketat. Apabila tjd penurunan SABU bisa diberikan lagi sesuai dg Gx
Berikan diuretik
Antibiotik & ATS
GIGITAN ANJING / KERA / KUCING YG DICURIGAI RABIES IMUNISASI PASIF ( DG SERUM ANTI RABIES ) : Rabies imunoglobulin (Patent : Hyperab/ Imugam) dosis 20 U/ kgBB. 1 amp. Isi 300 IU. Cara pemberian : ½ infiltrasi sekitar luka, ½ IM
Serum kuda ( S.A.R ), diberika bila hyperab tdk tersedia dlm waktu 24 jam pasca kontak. Dosis 0,5 cc / kgBB
IMUNISASI AKTIF ( VAKSIN ANTI RABIES ) : Human Diploid Cell Vaccine (HDCV), diberikan dlm 5 dosis, scr IM pd hr ke 0,3,7,14 & 28
Duck Embryo Virus Vaccine ( DEV ), bila HDCV tak tersedia
diberikan sdlm 21 dosis scr subkutan didaerah perut, paha, bokong scr bergilir tiap hari selama 21 hr
PENATALAKSANAAN SENGATAN TAWON Pd Px yg tak sensitif hanya mengeluh sakit, bengkak & kemerahan
Berat reaksi :
Reaksi ringan : urtika, malaise, gelisah
Reaksi sedang : edema anasarka, sesak nafas, Wh +, Nyeri abd, mual,muntah
Reaksi berat : reaksi sedang diikuti disfagi, pelo, kesadaran menurun
Reaksi syok
Penanganan : anti histamin & Symptom
PENATALAKSANAAN GIGITAN UBUR-UBUR & IKAN BERACUN GIGITAN UBUR-UBUR Bengkak kemerahan
Reaksi Anafilaksis tjd bila Jml banyak dg akibat gagal nafas & CVS
Tx : Resusitasi, Tourniquet, symptom, anti alergi
Prognosa baik bila masa 10 menit tdk tampak komplikasi
GIGITAN IKAN BERACUN Tusukan salah satu sirip yg mgd bisa
Rasa sakit hebat saat tertusuk, penderita pingsan kmd tenggelam
Reaksi radang, lemas & daerah regional nyeri
Sistemik : Kegagalan CVS akbat depresi myocardial, tonus PD hilang, paralise umum s/d koma
KERACUNAN Pengertian racun
Suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan kematian.
Reaksi kimianya merusak jaringan tubuh atau mengganggu fungsi tubuh.
Harus dibedakan dengan reaksi obat.
Keracunan pada manusia
- Sengaja
- Bunuh diri
- Tidak sengaja
- Pencemaran
- Salah minum (anak dan orang tua)
- Makanan beracun
- Udara beracun
- Penyalahgunaan obat
- Cara racun masuk dalam tubuh manusia
- Mulut/alat pencernaan
- Pernapasan
- Kontak atau penyerapan (kulit)
- Suntikan / gigitan
- Apakah kira-kira bahan penyebabnya ?
- Berapa banyak jumlah zatnya ?
- Kapan kejadiannya ?
- Upaya pertolongan apa yang sudah dilakukan ?
Gejala dan tanda umum keracunan Riwayat yang berhubungan dengan proses keracunan
Penurunan respon, gangguan status mental (misalnya gelisah, ketakutan)
Gangguan pernapasan
Nyeri kepala, pusing, gangguan penglihatan
Mual, muntah
Lemas, lumpuh, kesemutan
Pucat atau sianosis
Kejang-kejang
Syok
Gangguan irama jantung dan peredaran darah pada zat tertentu.
Keracunan melalui mulut : Mual, muntah.
Nyeri perut.
Diare.
Napas/mulut berbau.
Suara parau, nyeri di saluran cerna (mulut dan kerongkongan).
Luka bakar pada daerah mulut atau sisa racun di daerah mulut
Produksi liur berlebihan, mulut menjadi seperti berbusa
Keracunan melalui pernapasan : 1. Gangguan pernapasan dan sesak napas.
2. Kulit sianosis (kebiruan)
3. Napas berbau.
4. Batuk, suara parau
Keracunan melalui kulit : 1. Reaksi kulit : daerah kontak berwarna kemerahan, nyeri, melepuh dan meluas.
2. Syok anafilaktik
C. Penatalaksanaan keracunan secara umum
Pengamanan tempat kejadian Pengamanan penderita dan penolong terutama bila berada di daerah dengan gas beracun.
Keluarkan penderita dari daerah berbahaya bila memungkinkan.
Penilaian dini, bila perlu lakukan RJP.
Bila racun masuk melalui jalur kontak, maka buka baju Px, Bersihkan sisa bahan beracun & bilas daerah tsb dg air
Awasi jalan napas, terutama bila respon menurun / Px muntah.
Beri oksigen, khususnya pada keracunan melalui udara.
Bila ada petunjuk seperti pembungkus, sisa muntahan dan sebagainya sebaiknya diamankan untuk identifikasi.
Penatalaksanaan syok bila terjadi Pantaulah tanda vital secara berkala.
CATATAN : Jangan memberikan susu pada keracunan yang diketahui mengandung fosfat, karena dapat bereaksi.
Dimuntahkan, hanya efektif bila dilakukan dalam 2 jam pertama setelah keracunan.
Tidak boleh dimuntahkan pada :
- Menelan asam/basa kuat.
- Menelan minyak.
- Korban kejang atau ada bakat kejang.
- Korban tidak sadar/ada gangguan kesadaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar