Pengalaman individu yang dasar : terjadi kapan saja
Bisa terjadi scr tiba2 atau berangsur-angsur : pengalaman traumatik
Kehilangan pengaruh pada perkembangan individu : part of being matur
Sumber-sumber kehilangan Salah satu aspek “diri”
Bagian tubuh
Fungsi/fisiologis organ
“Kelengkapan” psikologis
Hasil tumbuh kembang
Obyek eksternal
Benda mati, benda hidup : hewan, tumbuhan
Lingkungan yang biasa dikenal
Lingkungan fisik ( termasuk orang )
Orang yg dicintai
Menetap atau sementara
Dalam menghadapi kehilangan, individu dipengaruhi : Tahap perkembangan
Kekuatan dalam dirinya
Support system
Tahap – Tahap Proses Kehilangan
Menurut Lambert and Lambert (1985) ada 3 fase :
Repudiation ( penolakan )
Recognition ( pengenalan )
Reconciliation (pemulihan/reorganisasi )
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Reaksi Kehilangan Pengalaman yang lalu dengan kehilangan
Pentingnya arti kehilangan dan gangguan yang bersangkutan
Kebudayaan
Ekonomi
Dukungan keluarga
Bentuk – bentuk Kehilangan Kehilangan orang yang berarti
Kehilangan kesejahteraan
Kehilangan milik pribadi
Sifat Kehilangan : Tiba – tiba (tidak dapat diramalkan )
Berangsur – angsur
(dapat diramalkan)
Type Kehilangan Actual Loss ( fisik )
Kehilangan yang dapat dikenal/diidentifikasi oleh orang lain, sama dengan individu yang mengalami kehilangan.Ex: kematian, kehilangan bag. Tubuh & perubahan kesehatan fisik
Perceived Loss (psikologis) Perasaan individual, tetapi menyangkut hal – hal yang tidak dapat diraba/dinyatakan secara jelas. Ex : martabat, kekuatan, mimpi, rencana & keamanan seseorang, dll
Anticipatory Loss Perasaan kehilangan terjadi sebelum kehilangan terjadi
Individu memperlihatkan perilaku kehilangan dan berduka untuk suatu kehilangan yang akan berlangsung
Sering tampak pada keluarga dengan klien (anggota) menderita sakit terminal
GRIEVING (BERDUKA) Grieving merupakan respon individu/reaksi emosi thd kehilangan dan biasanya akibat perpisahan. Dimanifestasikan dlm perilaku, perasaan & pikiran, seperti:kehilangan hak, kehilangan hak hidup, menuju kematian
Breavement adalah keadaan berduka yang ditunjukkan selama individu melewati reaksi berduka, seperti mengabaikan keadaan kesehatan secara ekstrem
Mourning (berkabung) : periode penerimaan thd kehilangan & berduka yg tjd selama individu dlm masa kehilangan. Sering dipengaruhi oleh kebud. Dan kebiasaan
Proses Keperawatan
Pengkajian
Pengumpulan data
Tahap pengingkaran
Tidak percaya diri
Shock
Mengingkar kenyataan akan kehilangan
Selalu membantah dengan perkataan tidak
Diam terpaku
Bingung, gelisah
Lemah, letih, pernafasan dan nadi cepat, berdebar- debar
Nyeri tubuh, mual
2. Tahap marah
Klien marah – marah, nada bicara kasar, suara tinggi, iritabel/sensitif
3. Tahap tawar – menawar
Sering mengungkapkan kata – kata kalau, andai
Sering berjanji pada Tuhan
Mempunyai kesan mengulur – ulur waktu
Merasa bersalah terus – menerus
Kemarahan mereda
4. Tahap Depresi
Klien tidak banyak bicara
Sering menangis dan sedih karena akan kehilangan nyawa
Putus asa
5. Tahap Penerimaan
Tenang, damai
Mulai ada perhatian terhadap obyek baru
Berpartisipasi aktif
Tidak mau banyak bicara, karena merasa sudah terungkapkan semua ganjalan hatinya
Siap menerima maut
Diagnosa Keperawatan
Disfunctional Grieving : (Pathologi Grieving)
Individu tdk dpt mengekspresikan rasa berdukanya scr normal
Impaired Adjusment
Individu tdk dpt menyesuaikan diri thd perub. status kesh
Sosial Isolation
Individu menarik diri dari lingk. / trauma yg dialaminya
Intervensi
Fase Pengingkaran
Memberi kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya
Mewujudkan sikap menerima, ikhlas dan mendorong klien untuk berbagai rasa
Memberi jawaban yang jujur terhadap pertanyaan klien ttg sakit, pengobatan & kematian
Fase Marah
Mendorong klien untuk mengungkapkan rasa marah secara verbal dan nonverbal secara konstruktif
Fase Tawar – Menawar
Membantu klien mengidenifikasi rasa bersalah dan perasaan takutnya
Fase Depresi
Mengidentifikasi tingkat depresi dan resiko bunuh diri klien
Membantu klien menerima kehilangan yang tidak bisa dijelaskan
Fase Menerima
Membantu klien menerima kehilangan yang tidak bisa dijelaskan
Evaluasi
Tahap Pengingkaran
Klien berhasil mengungkapkan perasaannya yang menganjal
Klien dapat melakukan aktifitas yang diperlukan
Klien tenang
Tahap Marah
Klien dapat mengungkapkan rasa marah baik verbal maupun non verbal
Tahap Tawar – Menawar
Klien dapat mengungkapkan rasa takut dan bersalahnya
Klien dapat menerima kenyataan
Klien merasa takut
Tahap Depresi
Klien pasrah diri pada Tuhan
Klien melakukan ibadah dengan baik
Tahap Menerima
Klien siap menerima maut yang akan
menimpanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar