Oleh
Diyan Indriyani, M.Kep., Sp.Mat
Konsep DasarDiyan Indriyani, M.Kep., Sp.Mat
Herpes zoster adl peradangan pd kulit dan mukosa yg disebabkan oleh virus varicella zoster
Etiologi : terjadi krn rektivasi dari virus varicella zoster
Frekuensi meningkat pd bayi yg memiliki imunitas lemah.
Cara penularan : kontak langsung dg lesi aktif, sekresi pernapasan.
Manifestasi klinik : gejala prodromal (80%) rewel (krn nyeri, demam), kelainan kulit : lesi eritema papula dan vesikula bula, isi lesi jernih keruh dan dpt bercampur darah, lokasi bisa disemua tempat, paling sering unilateral pd servikal IV dan lumbal II.
Pemeriksaan penunjang : tzanck’s smear dan punch biopsi : adanya sel raksasa berinti banyak dan sel epitel mengandung badan inklusi eosinofilik
Isolasi virus : cairan vesikel, darah cairan cerebrospinal, jaringan terinfeksi.
Komplikasi : jaringan cikatrik, neuralgi pascaherpetik
Penatalaksanaan : dukung kenyamanan bayi, analgetik, asiklovir selama 7 hari, paling lambat 72 jam setelah lesi muncul. Dosis asiklovir 10 mg/KgBB/hr scr IV setiap 8 jam selama sekurang-kurangnya 14 hr.
Mata, rongga mulut dan kulit bbl diperiksa cermat utk deteksi lesi.
Spesimen kultur diambil di mata, mulut dan lesi.
Sirkumsisi ditunda samapai by siap diplgkan
Bayi pulang bila kultur thd virus negatif
Bayi yg berisiko, berikan salep profilaksis mata topikal (viradabin) mencegah keratokonjungtivitis
Tindakan keperawatan :
Berikan dan Kaji efektifitas terapi
Kompres dingin, gunakan antipruritus dingin
Jaga agar vesikel tdk pecah, dengan pemberian bedak salisil 2%
Informasikan pd keluarga tentang cara penularan dan pencegahan
Informasikan pd keluarga ttg pencegahan infeksi sekunder
Berikan pd kelg support emosional ttg intervensi yg berkelanjutan
Varicella :
Adalah infeksi akut primer oleh virus varicella zoster yg menyerang kulit dan mukosa yg ditandai oleh demam mendadak, malaise, erupsi kulitberupa makulopapular bbrp jam yg kemudian berubah mjd vesikel selam 3-4 hr dan dpt meninggalkan keropang.
Virus varicella zooster bila Infeksi primer menyebabkan penyakit varicella, sdgkan reaktivasi (kambuh setelah sembuh dari varicella) menyebabkan herpes zoster.
Epidemiologi : masa penularan sekitar 7 hr dihitung dr timbulnya gejala kulit.
Mortalitas/morbiditas
Angka kesakitan krn penyebaran virus dlm darah, infeksi otak dan selaputnya.
Pd bumil infeksi varicella usia gestasi 20 mgg dpt menyebabkan kelainan kongenital pd bayi termasuk atrofi anggota gerak, abnormalitas saraf dan mata juga retardasi mental.
Bayi yg lahir dg ibu varicella bbrp hr sblm inpartu atau 2 hr postnatal : menimbulkan disseminated varicella neonatorum.
Manifestasi klinik :
Bayi demam, lemah, muntah, rewel (krn nyeri), lesi kulit yg berbentuk bentolan air, biasanya berawal dr badan dan menyebar ke luar (muka, kepala, anggota gerak), lesi juga bisa ditenggorokan.
Pemeriksaan fisik
Terdpt lesi kulit yg has : lesi berupa air bentuk oval dengan kemerahan pd kulit bagian dasarnya, timbul pd tubuh dan wajah, dg diawali bentolan merah, selama 12-14 hari mjd besar, berair,berisi nanah dan kering. Lesi biasanya pd sentral tubuh atau anggota gerak bagian proksimal (lengan paha) dan menyebar ke bwh tp tdk banyak.
Suhu tbh meningkat sampai 39,5 derajat C selam 3-6 hr stlh terbentuk lesi
Benjolan dpt berdarah
Penyebaran ke kulit lainnya dpt berupa pengaktifan kembali
Bayi biasanya rewel krn nyeri
Pemeriksaan pd organ lain bila mungkin terjadi komplikasi.
Penatalaksanaan:
Isolasi
Obat2an mengurangi simptomatik
Obat antivirus : acyclovir
Pemberian varizella zoster immuno globullin (VZIG) diberikan kurang dr 96 jam stl terpapar, yaitu : bumil, bbl dg ibu tertular varizella dlm 5 hr sblm melahirkan atau 48 jam stlh melahirkan
Bayi prematur 28 minggu/lbh dg ortu tanpa riwayat cacar sblmnya.
Asuhan keperawatan
Pengkajian :
- Anamnesa
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan diagnostik
Diagnosa keperawatan :
Hipertermi yg b.d proses inflamasi sekunder thd perjalanan penyakit.
Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yg b.d bayi malas minum
Gangguan rasa nyaman (rewel) yg b.d efek invasi virus dlm sistem persyarafan
Kerusakan integritas kulit yg b.d lesi vesikel, pustula
Risiko perluasan dan penyebaran infeksi yg b.d kurangnya pengetahuan keluarga ttg risiko penularan dan cara pencegahannya
Kerusakan integritas kulit :
Mandikan bayi scr teratur.
Hindarkan bayi thd perluasan kerusakan kulit dg cara memberikan sarung tangan bayi, memotong kuku bayi.
Berikan bayi pakaian yg halus dan lembut
Pertahankan suhu ruangan tetap sejuk dg kelembaban yg adekuat
Berikan bedak antipruritus.
Risiko penyebaran dan perluasan infeksi :
Lakukan isolasi.
Prosedur strict isolation :
- Ruangan tersendiri, pintu selalu tertutup
- Gunakan masker, pakaian khusus dan sarung tangan bagi semua org yg masuk dlm ruangan
- Selalu cuci tangan sblm dan sesudah prosedur.
Berikan minum yg banyak.
Kuku bayi pendek dan gunakan sarung tangan bayi agar tidak melukai lesi dan kulit yg utuh
Penggunaan obat antipruritus secukupnya.
Keluarga hrs segera membawa bbl ke rs bila ditemukan tanda-tanda lesi herpes maupun varicella
Tidak ada komentar:
Posting Komentar