Selasa, 12 Oktober 2010

Berat Badan Ideal Bayi



Berapa berat badan bayi Anda ketika lahir? Dan, bagaimana perkembangannya sekarang? Sering kita jumpai, bayi-bayi yang lahir dengan berat badan rendah, akan lebih cepat bertambah berat badannya, seakan-akan mengejar ketinggalannya. Sedangkan bayi-bayi yang besar pada waktu lahir, umumnnya sering tumbuh lambat. Pertambahan ini akan sangat dipengaruhi oleh banyaknya makanan dan keaktifan pencernaan, jenis makanan, dan lain-lain.

Anda dapat memantau perkembangan status gizi bayi Anda secara berkala setiap bulan dengan cara menimbang berat badan bayi dan mengukur panjang badannya. Idealnya, berat badan bayi berada di garis normal pada grafik pertumbuhan. Ini artinya, pertambahan berat badannya seimbang dengan pertambahan tinggi badan dan usia.

Pola pertumbuhan berat badan bayi/BB (weight) dan panjang badan/PB (length) bayi digambarkan dalam Kurva Pertumbuhan atau Weight/Length Chart. Rentangnya dari 5% sampai 95%. Apabila bayi berada dalam chart tersebut, maka bayi masih dikatakan normal. Namun, berada di luar chart baik lebih rendah atau lebih tinggi tidak bisa dinilai ada kelainan, harus diperiksa penyebabnya apa. Misalnya faktor genetik. Memeriksakan dan berdiskusi dengan dokter adalah jalan terbaik.

Ada dua kelompok bayi menurut berat badannya. Pertama, berat badan bayi yang begitu lahir memiliki bobot lebih dari 3.900 gram. Berat badan normal bayi sekitar 2.500-3.800 gram. Kondisi yang dikenal sebagai giant baby, dan dapat terbawa sampai anak tumbuh dewasa.

Kelompok kedua adalah berat badan bayi sewaktu lahir tergolong normal, namun pada masa pertumbuhannya naik cukup banyak hingga melebihi ambang batas grafik pertambahan berat badan. Bayi seperti ini diistilahkan sebagai bayi dengan berat badan di atas rata-rata. Kondisi ini umumnya disebabkan pola makan bayi yang berlebihan dan asupan gizi yang tidak seimbang.

Obesitas diklasifikasikan berdasarkan hasil pengukuran berat badan bayi dibandingkan panjang badannya. Terjadi obesitas ringan jika perbandingan berat badan bayi terhadap panjang badan antara 120-135%, sedangkan disebut obesitas berat bila perbandingan berat badan bayi terhadap panjang badannya antara 150-200%. Bila berat badan bayi naik berlebihan dalam kurun waktu 1-3 bulan di atas rata-rata penambahan berat badan bayi, segeralah berkonsultasi ke dokter dengan lebih intensif.

Sering kita dapati orang tua membanding-bandingkan berat badan bayinya dengan bayi lain. Jika tidak semontok yang lain, maka akan langsung menyimpulkan kalau bayinya kekurangan gizi, kurang sehat, dan sebagainya. Tentu hal ini tidak benar. Fisik bayi yang kurus tidak selalu menandakan dia bermasalah, selama berat badan bayi masih dalam range normal pada grafik pertumbuhan. Adakalanya badan bayi bertambah panjang sehingga kelihatan kurus, padahal berat badan bayi tetap naik.

Hal yang paling penting adalah setiap anak itu unik, berbeda, dan memiliki ciri khas tersendiri. Anda tidak bisa membandingkan dengan kakak ataupun adiknya. Karenanya, tentu tidak bijaksana untuk membanding-bandingkan mereka.

www.anneahira.com
1. Berat Badan Ideal (BBI) bayi (anak 0-12 bulan)
BBI = (umur (bln) / 2 ) + 4
2. BBI untuk anak (1-10 tahun)
BBI = (umur (thn) x 2 ) + 8
3. Remaja dan dewasa
BBI = (TB – 100) – (TB – 100) x 10%
atau
BBI = (TB – 100) x 90%
Pola pertumbuhan berat badan bayi/BB (weight) dan panjang badan/PB (length) bayi digambarkan dalam Kurva Pertumbuhan atau Weight/Length Chart.
Rentangnya dari 5% sampai 95%. Apabila bayi berada dalam chart tersebut, maka bayi masih dikatakan normal. Namun, berada di luar chart baik lebih rendah atau lebih tinggi tidak bisa dinilai ada kelainan, harus diperiksa penyebabnya apa. Misalnya faktor genetik. Memeriksakan dan berdiskusi denan dokter adalah jalan terbaik.
Berada pada curva 5% atau 95% tidak lah penting. Bayi pada 95% tidak bisa dikatakan lebih sehat daripada yang 5%. Proporsi antara berat dan panjang, serta kecenderungan pertumbuhan lebih penting. Misalnya, bayi dengan panjang 95% namun berat 5%, akan nampak kurus dan mungkin tidak menunjang panjangnya. Sebaliknya, bayi dengan berat 95% dan panjang 5%, perlu diteliti adanya kemungkinan obesitas dan dilihat juga apakah ukuran yang tidak proporsional itu mengganggu aktifitasnya.
keseharian.com/baby/?page_id=61
Penybab berat badan bayi tidak kunjung datang ada bermacam, macam. Artikel yang di ambil dari http://arsipbayi.blogspot.com/2006/10/berat-badan-baby.html mudah-mudahan dapat membantu mama-mama sekalian:
—————-//
ACUAN KURUS
Normalnya, berat badan (BB) bayi baru lahir harus mencapai 2.500 gram. Tidak terlalu besar, juga tak kelewat kecil. Sebab kalau terlalu kecil, dikhawatirkan organ tubuhnya tak dapat tumbuh sempurna sehingga dapat membahayakan sang bayi sendiri. Sebaliknya, terlalu besar juga ditakutkan sulit lahir dengan jalan normal dan mesti lewat operasi sesar.
Nah, pertambahan BB bayi bisa dilihat per triwulan. Pada triwulan I, kenaikan BB berkisar 150-250 gram/minggu, triwulan II kenaikannya 500-600 gram/bulan, triwulan III naik 350 - 450 gram/bulan, dan triwulan IV sekitar 250-350 gram/bulan.
Acuan untuk melihat normal-tidaknya BB adalah saat usianya mencapai 6 bulan dan 1 tahun. Di usia 6 bulan, BB bayi harus mencapai 2 kali lipat berat lahir dan menjadi 3 kali lipatnya pada usia 1 tahun. “Kurang dari ini, BB nya bisa disebut rendah atau ia termasuk bayi kurus.”
Bayi kurus adalah yang saat lahir BB-nya rendah atau di bawah 2.500 gram. “Penyebabnya dipengaruhi saat masih berada dalam kandungan. Inilah yang sangat menentukan karena di situlah pembentukan dan pertumbuhan organ tubuh dimulai.”
BERAT MANDEK
Meski saat lahir BB-nya normal, belum tentu juga selanjutnya perkembangan BB-nya akan normal sesuai dengan pertumbuhannya. “Pada fase tertentu, ada kecenderungan pertambahan berat badan bayi akan melambat.” Antara 1 sampai 6 bulan, pertambahan BB bayi terbilang cepat, “Tapi di atas 6 bulan, pertambahannya melambat. Ini terjadi hampir pada seluruh bayi. Salah satu penyebabnya, karena pada tahap ini biasanya bayi sudah lebih banyak bergerak dan pertumbuhannya mengarah ke pertinggian badan.”
Bila pertambahan BB bayi di usia 6 bulan, misalnya, menjadi tidak normal alias tidak bertambah atau malah berkurang, “Perlu dilihat penyebabnya,” terang Alinda. Mungkin ada penyakit yang bersarang di tubuhnya semisal penyakit infeksi terutama TBC dan diare. “Penyakit membuat nafsu makan anak berkurang dan akhirnya BB-nya tak mau naik.”
Selain itu, bayi kurus juga bisa mengindikasikan kekurangan gizi. Ini umumnya karena kebiasaan di keluarga di mana kadang ibu tak cermat memberi nutrisi yang tepat untuk bayi. Padahal,bayi perlu asupan nutrisi yang seimbang. Bisa juga karena si bayi bosan dengan makanan yang itu-itu saja dan akhirnya emoh makan.”Di sisi lain, kondisi psikis bayi menentukan pula keinginannya untuk makan. Kalau ia merasa tertekan karena sering dipaksa, misalnya, bisa saja nafsu makannya berkurang.”
“Bila terlalu kurus, segera konsultasi ke dokter.”
Soalnya, lanjutnya, “Untuk mengembalikannya menjadi normal kita harus melihat apa yang menjadi sebabnya.” Bila karena penyakit, harus disembuhkan dansambil menyembuhkan penyakitnya, kita pun harus melakukan konsultasi gizi untuk mengetahui gizi yang tepat bagi bayi.
KIAT MENGATASI
Jika memang penyebabnya karena penyakit, tak ada cara lain, si penyakit harus disembuhkan secara total. Pada saat yang sama pula, bayi diberi nutrisi yang cukup agar ia tidak jadi kurus. Sebab, jika bayi kena infeksi dan dibiarkan tanpa ada tindakan tepat hingga akhirnya menimbulkan masalah kekurangan gizi, misalnya, bakal sulit meningkatkan BB-nya. Penanganannya pun akan menjadi lebih kompleks.
Ciri-ciri bayi malnutrisi, jelas Alinda, bisa dilihat dari fisiknya. “Bila parah hanya tinggal kulit dan tulang saja.” Pemberian gizi tidak hanya satu segi saja, tetapi harus seimbang antara pemberian protein, karbohidrat, lemak, kalori, dan vitamin. Sumbernya pun tidak harus yang mahal, lebih baik dari yang murah. “Seperti protein, tak harusdari hewani saja. Dari nabati pun bisa. Misalnya anak diberitahu dan tempe.”
Sumber : dr. Alinda Rubiati, Sp.A, via www. balita-anda.com


Masalah tingginya prevalensi gizi kurang pada anak balita berhubungan dengan masih tingginya bayi lahir dengan berat badan rendah. Pevalensi BBLR ini masih berkisar antara 2 sampai 17% pada periode 1990-2000. Akibat dari BBLR dan gizi kurang pada balita berkelanjutan pada masalah pertumbuhan anak usia masuk sekolah. Berdasarkan hasil pemantauan Tinggi badan anak baru masuk sekolah (TBABS), diketahui bahwa prevalensi anak pendek tahun 1994 adalah 39,8%. Prevalensi ini turun menjadi 36,1% pada tahun 1999.
A. PENGERTIAN
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah salah satu hasil dari ibu hamil yang menderita energi kronis dan akan mempunyai status gizi buruk. BBLR berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita, juga dapat berdampak serius pada kualitas generasi mendatang, yaitu akan memperlambat pertumbuhan dan perkembangan anak, serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan (Depkes RI, 2005).
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir.
Dalam hal ini dibedakan menjadi :
1. Prematuritas murni
Yaitu bayi pada kehamilan <>
d. Faktor kebiasaan ibu
Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok, ibu pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika.
(2) Faktor Janin
Prematur, hidramion, kehamilan kembar/ganda (gemeli), kelainan kromosom.
(3) Faktor Lingkungan
Yang dapat berpengaruh antara lain; tempat tinggal di daratan tinggi, radiasi, sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun (4,7).
ww3.yuwie.com
AA (Asam Arakidonat) - DHA (Dokosaheksaenoat)
Fungsinya adalah untuk tumbuh kembang dan perkembangan saraf di otak. Zat gizi ini juga membantu pembentukan jaringan lemak otak (mylenisasi) dan menjaga interkoneksi sel-sel syaraf otak. Kekurangan kedua zat ini akan menyebabkan perkembangan fungsi mental dan intelektual anak terhambat.
Karoten
Berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh, memelihara sel-sel sehat dan melindungi si kecil dari bahaya radikal bebas.
Selenium
Jenis mineral ini dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sekaligus berfungsi sebagai antioksidan
Sphingomyelin
Merupakan komponen utama dalam proses pembentukan selubung myelin otak. Selubung myelin berperan penting untuk mempercepat rangsangan antara sel syaraf.
www.conectique.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar